Nanang Galuh Banjar
Morning gaesss....
Dipagi yang dingin ini, aku mau sedikit bercerita
tentang salah satu pengalaman hidupku saat bergabung di Nanang Galuh Banjar.
Bingung ya Nanang Galuh Banjar apaan? hehe.. oke berikut penjelasannya.
Nanang Galuh Banjar adalah sebutan bagi Duta
Wisata di daerah Kalimantan Selatan, khususnya kota Banjarmasin. Nanang untuk
laki-laki, dan Galuh untuk perempuan. Mereka bertugas untuk menjadi icon pemuda
yang mencintai dan melestarikan budaya dan pariwisata daerah.
Nanang Galuh Banjar Kota Banjarmasin 2012 |
Awal mula aku
ikut Nanang Galuh yaitu dikota Banjarbaru, sempat masuk 10 besar dan ikut
bersaing di Grandfinal, tapi ternyata k-a-l-a-h, hehehe.. tetapi walaupun
sempat kalah di kota sebelah, tidak menjadikanku patah semangat untuk kembali
bersaing di kota asalku sendiri, yaitu di Banjarmasin. Justru dengan
kekalahanku kemarin memberikan banyak sekali pelajaran agar dapat lebih baik
kali ini.
Tepatnya tahun 2012 yang lalu aku kembali ikut
Nanang Galuh kota Banjarmasin, kali ini lebih istimewa (ehem..), kenapa? karena
aku tidak berjuang sendiri, ada sahabat terbaikku, teman spesial ku yang ikut
menemani menjadi peserta. Yaa walaupun agak dipaksa-paksa dikit biar mau ikutan
dan akhirnya ikut juga.. haha.
Saat itu, proses seleksi cukup panjang dan rumit.
Mulai dari sesi perkenalan diri dan catwalk. Pesertanya lumayan banyak, lebih
dari 150 orang (udah lupa pastinya berapa). Seleksi pertama banyak peserta mulai
berjatuhan. Sedikit sharing tentang tips seleksi dihari pertama, biasanya kita
akan melihat banyak sekali peserta-peserta yang keliatannya lebih oke, lebih
cantik/tampan, lebih pintar, dll. Sebenarnya itu cuma persepsi kita aja loo..
belum tentu kok potensi kita kurang dari mereka. Jadi kita tetap harus yakin
dan percaya diri. Dan yang penting juga penampilan kita harus memberikan first
impression yang baik dihadapan juri. Karena gak sedikit loh aku nemuin
teman-teman yang ikut seleksi bilang “ehh itu cantik banget yaaa, (*atau
kayaknya pinter yaa) aku jadi gak percaya diri, masuk seleksi pertama ja udah
syukuuur” yaaah, itu salah satu ciri peserta yang tidak percaya diri,
mending gak usah ikutan dulu yaa karena setiap perlombaan kita pasti akan
menjumpai orang-orang hebat, jadi kepercayaan diri itu perlu.
Seleksi berikutnya, wawancara di lima meja juri
yang terpisah, yaitu tentang Kebudayaan, Bahasa Inggris, Pemerintahan,
Keagamaan, dan Psikologi. Semuanya berjalan dengan baik, begitu juga dengan
sahabatku, kita selalu belajar bersama dan saling memotivasi. Dia juga lebih easy
going, jadi dia lebih bisa menenangkanku saat aku mulai panik atau nervous.
Sesi wawancara cukup lama, dari pagi sampai sore, peserta kembali berjatuhan,
hingga tersisa 24 pasang calon Canang dan Galuh. Tips lagi nih, biasanya di
sesi wawancara yang banyak membuat jatuh itu ada di meja Bahasa Inggris, jadi
sebaiknya persiapkan Bahasa Inggrismu dari jauh-jauh hari, karena mempelajari bahasa
asing tidak bisa dalam waktu singkat yaa gaess. Bahasa Inggris sangat penting
untuk menjadi Duta wisata, karena nanti saat bertugas, kalian akan sering
berinteraksi dengan turis asing. Satu lagi yang harus diperhatikan saat
wawancara, yaitu penampilan, buat Galuh jangan menor ya dandanannya, dan jangan
juga pucat saat wawancara (ini juga berlaku untuk Nanang). Karena bagaimanapun first
impression itu penting sebelum kalian mulai berbicara. Tebarkan senyum
ramah, dan jangan terlihat panik dihadapan peserta lain atau juri (catat: aku cuma panik dihadapan sahabatku. hahhaa). Lalu setelah
selesai wawancara, jangan bocorkan pertanyaan juri pada peserta lain, itu
berbahaya. :D
Oke, masih ada tahap selanjutnya sebelum masuk ke
panggung Grandfinal. Yaitu sesi adu bakat, nah disini kalian bebas menampilkan
bakat apapun yang kalian miliki, tetapi lebih diperhitungkan yang dibidang
kesenian daerah, misalnya menari adat, lagu daerah, bakuntau, dan kesenian
daerah lainnya. Saat itu aku menampilkan tarian daerah tirik lalan, dan
sahabatku menampilkan musik panting, dia memang terampil bermain alat musik
panting dari dulu sehingga tidak ada kesulitan saat harus menampilkannya
dihadapan juri. Sedangkan aku yang basicly bukan penari harus jungkir balik
latihan agar bisa gemulai (ok, that’s something really hard i’v ever done). Malam
itu cukup deg-degan karena aku merasa tarianku tidak terlalu sempurna, walaupun
aku sudah berusaha semaksimal mungkin. But fortunately God was giving me chance!
Aku dan sahabatku berhasil menjadi 12 pasang untuk ke Grandfinal.
Detik-detik sebelum Grandfinal (masih ada lagi
loohh...), yaitu karantina di Hotel Banjarmasin Internasional selama 3 hari. Kegiatan
full banget dari pagi buta sampai tengah malam bahkan lebih, harus punya
stamina kuat agar bisa tetap bugar saat grandfinal. Saat karantina, kami
diberikan materi tentang kebudayaan, bahasa Inggris, protokoler, temu dan
sharing bersama wakil walikota, latihan pertunjukan GF, senam pagi, dll. Walaupun
lelah tapi semuanya sangat menyenangkan, aku bisa mendapatkan teman-teman baru,
dan pengalaman yang sangat berharga selama bersama mereka. Hingga tibalah saat
GF, semua sudah mempersiapkan segala hal dengan semaksimal mungkin agar dapat
menjawab pertanyaan yang diajukan dengan lancar. Terutama aku yang sudah punya
pengalaman kalah tidak ingin toh hal itu terulang lagi, jadi cukup panik juga,
tapi untunglah sahabatku selalu membuatku tenang...sama sekali tidak ada wajah nervous
diperlihatkannya, padahal ini adalah perlombaan besar pertama yang ia ikuti. (aku
pikir luar biasa nih anak.. -,-)
Untunglah aku dapat menjawab pertanyaan dengan
baik dalam bahasa Inggris, begitu juga dia dapat menjawab pertanyaan dengan
jitu. Semua sudah berjalan semaksimal mungkin, hingga keputusan akhir yang akan
menentukan apakah kali ini kami dipercaya atau tidak untuk menjadi Nanang Galuh
resmi kota Banjarmasin.
Dan..... Jrrenngggggg..Jrenggg!!!!
Alhamdulillah, aku mendapatkan predikat wakil 2
Galuh Banjar, and surprisingly sahabatku mendapatkan predikat wakil 1 Nanang
Banjar. Yes I know u can! Malam itu sangat membahagiakan. Perjuangan kami membuahkan
hasil yang baik, dan sekaligus menjadi awal perjalanan pengalaman kami yang seru berikutnya.
Aku dan Eko Arisandi
|
Tidak lama setelah memenangkan pertandingan, kami
diberikan hadiah jalan-jalan gratis ke Surabaya-Malang plus uang saku (hehe
enak ya kalau menang). That was a very best moment with them!
Riza, Adam, Muchus, Eko, Putriayu, Ilma, Vijai |
Komentar
Posting Komentar