Selamat Jalan Bu Nining
Ibu Nining yang baik hati
Waktu yang cukup singkat untuk
berteman dengan Ibu Nining. Pertama kali mendengar nama Nining Nadya Rukmana
Sari adalah saat tes CPNS, ketika mendengar namanya yang terbesit dibenak
pertama kali saat itu adalah saingan berat, karena dia satu-satunya dosen
kontrak Komunikasi ULM yang lolos di sesi micro teaching. Bagaimana tidak,
micro teaching adalah sesi yang dinilai langsung oleh internal prodi, jadi
rasanya 80% Ibu Nining punya andil untuk bisa lolos di sesi itu walaupun nilai
CAT saya berada diatasnya. Waktu itu saya ada di posisi 2, sedangkan Ibu Nining
di posisi 4, tapi tetap saja nama Nining cukup membuat keyakinan untuk lolos
berkurang.
Tiba saat hari pengumuman tiba,
ternyata saya yang dinyatakan lolos. Alhamdulillah dan agak tidak menyangka
ternyata tidak ada keberpihakan dalam penilaian (saat itu, seperti itulah yang
saya pikirkan). Ketika mulai memasuki tempat kerja baru, memiliki teman-teman
kerja baru, salah satunya adalah Ibu Nining, baru saat hari kerja saya bisa mengenali
dengan baik wajah Ibu Nining, karena saat tes, Ibu Nining tidak ikut bergabung
dengan kami peserta tes micro teaching.
Mengenalnya pertama kali,
ternyata dia orang yang sangat ramah, humble sekali, mudah bergaul dengan orang
baru. Setiap dia datang di prodi, dia selalu membawa aura cerianya, khas sekali
dengan senyum lebarnya, siapapun yang dekat dengannya pasti ikut terbawa dengan
keceriaannya. Dia juga yang mengenalkan pertama kali PAUD ULM tempat Sabina
sekolah sekarang. Karena anaknya, Rayhan juga disekolahkan disana.
Semakin lama mengenalnya, semakin
tau bahwa Ibu Nining adalah perempuan cerdas, alumni mahasiswi Komunikasi
angkatan pertama, dan lulus menjadi mahasiswa terbaik dengan IPK hampir
sempurna, dia juga melanjutkan s2 nya di UGM, dan ternyata suaminya adalah
salah satu yang juga lolos CPNS FISIP berbarengan dengan saya. Sampai disini
jadi teringat kembali, “kenapa kok saya yang lolos tes waktu itu, bukan Bu
Nining?”
Hanya beberapa bulan saja kami
berteman hampir setiap hari di prodi, kemudian kabar penyakit itu datang dari
Ibu Nining seiring dengan berkurangnya intensitas Bu Nining datang ke prodi. Ketika
dia diharuskan menjalani kemoterapi, dia tetap ke prodi 1 minggu setelahnya,
tetap ceria seperti biasa walaupun agak kurusan. Logat bicaranya yang khas
selalu membawa atmosfir positif didalam ruangan.
Hingga saat kemo ke4, dia tidak
kunjung datang di prodi, kabarnya kondisinya melemah dan kemudian dibawa ke
rumah sakit, saat kami mengunjunginya, dia terlihat lemah dan semakin kurus,
sedih…tapi melihat dia yang tetap berusaha melemparkan senyum kepada yang
datang, saya jadi tersadar bahwa kami yang datangpun tidak boleh menampakkan
wajah sedih. Dalam hati tidak pernah putus doa untuk kesembuhannya.
Beberapa minggu kami cukup sering
menjenguknya di Rumah Sakit, setiap menjenguk, dia selalu berusaha kuat, dan
seperti biasa.. senyumnya tidak pernah hilang. Hingga terakhir kali menjenguk,
dia sudah tidak sadarkan lagi, kanker itu sudah menyerang hingga ke saraf otak. cepat sekali penyakit itu merubah fisik dan wajahnya.. Melihat Ibu Nining saat itu selalu terngiang-ngiang keceriaannya dan
candaannya, berharap dalam hati semoga dia bisa sembuh, semoga Allah mengangkat
penyakitnya, dia orang baik, teringat anaknya, terbayang bagaimana rasanya jauh
dari anak ketika menginap di Rumah Sakit.
Namun ternyata, sungguh Allah
lebih menyayanginya, saya yakin bahwa sakitnya adalah cara Allah menggugurkan
dosa-dosanya. Kini sayapun mengerti kenapa Allah meloloskan saya di tes itu,
bukan Ibu Nining yang pintar, dosen kontrak yang punya kedekatan luar biasa
dengan para dosen-dosen komunikasi. Sepertinya Allah punya rencananya sendiri.
Kini di ruang kerja prodi di
gedung yang baru, saya menggunakan meja kerja Ibu Nining, meja ini mau tidak
mau akan selalu mengingatkan saya dengan Ibu Nining yang ramah, ceria, dan baik
hati. Selamat jalan Bu Nining, semua kami disini sedih melepas sosok mu… saya
merasakan betul semua dosen disini menyayangimu… dan akan sulit mencari sosok
yang hangat sepertimu, kamu orang baik.. Allah pasti memberikan tempat yang
nyaman untukmu disana... aamiin
Komentar
Posting Komentar